Lebak – Pemerintah Kabupaten Lebak menerima kunjungan lapangan Technical Assistant and Capacity Building Team for Local Government (TACT-LG) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait monitoring dan evaluasi kegiatan NUWSP di Kabupaten Lebak, Selasa (30/5). Turut hadir beberapa OPD yang masuk dalam Tim District Project Implementation Unit (DPIU) NUWSP Kabupaten Lebak seperti Bapelitbangda, PDAM, Dinas PUPR, BKAD, dan Setda.
“TACT-LG berada di bawah CPMU Kemendagri bertugas memfasilitasi pemerintah daerah dalam melaksanakan koordinasi, supervisi, dan evaluasi pelaksanaan NUWSP di wilayahnya,” ujar salah satu tenaga ahli TACT-LG, Faisal Djufri. Beliau menambahkan bahwa terdapat beberapa output yang mesti dicapai dalam kegiatan kunjungan lapangan ini meliputi pemantauan tindak lanjut nota kesepakatan, strategi pemenuhan SR, pemenuhan RC kelembagaan, dan diskusi isu strategis pelaksanaan NUWSP serta pemenuhan data-data teknis. Adapun data-data yang diminta oleh TACT-LG akan menjadi dasar penyusunan profil air minum di Kabupaten Lebak.
Strategi pemenuhan SR NUWSP dilakukan melalui optimalisasi SR eksisting dan pemasangan SR baru. “Strategi pencapaian SR akan difinalkan pada awal Juni yang dibarengi juga dengan real demand survey untuk pemetaan calon pelanggan yang mau berlangganan dan mampu membayar,” ungkap Plt. Dirut PDAM, H. Wawan Kuswanto. Pada kesempatan yang sama disampaikan juga isu strategis pelaksanan NUWSP lebih kepada terkendala perizinan terhadap crossing jalan Nasional, Provinsi, Kabupaten, Perkeretaapian hingga sungai kewenangan BBWSC3, di mana saat ini kesemua itu sedang berproses untuk diselesaikan. Perkembangan kegiatan NUWSP yang bersumber dari DDUB sedang proses pemaketan di mana diharapkan dapat selesai konstruksi pada akhir 2023 sebagaimana konstruksi yang bersumber dari APBN sehingga realisasi pemenuhan SR sudah bisa dilaksanakan pada awal 2024.