PEMDA LEBAK GANDENGA UNPAD LAGI SUSUN HUBUNGKAIT KERAGAMAN GEOLOGI-HAYATI-BUDAYA DI GEOPARK BAYAH DOME

Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Lebak mengunjungi Fakultas Geologi Universitas Padjadjaran (UNPAD) di Kampus UNPAD Dipatiukur, Bandung, Jumat (9/6). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka rencana kerja sama dalam penyusunan hubung kait geologi-hayati-budaya di kawasan Geopark Bayah Dome, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

“Kajian hubung kait geologi-hayati-budaya kami perlukan dalam rangka Geopark Bayah Dome menuju Geopark Nasional bahkan UNESCO Global Geopark (UGGp),” ungkap Dr. Yosep M Holis, selaku Kepala Bapelitbangda Kabupaten Lebak ketika mengawali pertemuan. Beliau juga meminta langsung kepada ketua tim penyusun kajian yang digawangi oleh Prof. Mega Fatimah Rosana agar terus mengawal Kabupaten Lebak dalam proses penetapan Geopark Bayah Dome menuju Geopark Nasional hingga UGGp, salah satunya melalui kajian ini.

Prof. Mega menuturkan bahwa kajian ini akan menjadi lanjutan substansi yang tertuang dalam rencana induk pengelolaan Geopark Bayah Dome, di mana tentu akan ada pendetailan dan cakupannya akan lebih diperluas sebagaimana perkembangan delineasi hingga ke Rangkasbitung disisi utara dan Gunungkencana disisi barat. “Geopark sebetulnya menjual dongeng yang kemudian dapat dibuktikan bukti-bukti pendukungnya secara scientific berdasarkan hasil kajian keterkaitan/hubung kait ini,” kata Prof Mega yang juga merupakan salah satu asesor UGGp. Dekan Fakultas Teknik Geologi UNPAD ini juga menuturkan bahwa pentingnya mengidentifikasi dan menganalisis hubung kait geologi-hayati-budaya sebagai bagian dari persyaratan sebuah Geopark ditetapkan menjadi Geopark Nasional hingga UGGp.